- - -

Jejak-Jejak Langhkahku

Setiap manusia pasti akan terus melangkah dan membuat rekam jejaknya didunia ini
Akupun Akan Terus Membuat Rekam Jejak Itu
Berikut Rekam Jejak Langkahku

PANTAI SARI RINGGUNG


CERITA PERJALANAN MENUJU PANTAI
SARI RINGGUNG
(Sari Ringgung Beach)

Jejak langkah yang terukir indah di bumi lampung ini terjadi tanggal 19 April 2015 dengan jumlah 23 orang yang sebagian besar berasal dari kelas F dan hanya 1 orang berasal dari kelas C dan 1 orang lagi adalah sepupudari temankelas F. Pagi itu semua berkumpul di samping lapangan kampus pada pukul 08.00 Wib dan perjalanan kami dimulai pada pukul 08.30 Wib.

Mobil bus yang membawa ke-23 orang itu secara perlahan-lahan mulai menjauh meningalkan Kota Metro tempat kami berada beberapa menit lalu. Suasana ramai dan akrab terjalin begitu cepat di dalam Bus Trans Bandar Lampung, rentang jarak dan waktu yang memisahkan teman-teman kelas F selama 2 tahun, justru menjadi bumbu untuk saling melepas rindu dan tawa di antara kami. Meskipun saat itu tidak semua bagian dari kelas F dapat mengikuti perjalanan ini.

Bus Trans Bandar Lampung yang melaju dengan kecepatan 60 – 70 km/jam, telah membawa kami mendekati tempat tujuan kami, yaitu Pantai Sari Ringgung yang merupakan salah satu objek wisata yang ada di Lampung. Yang memiliki nuansa alammasih terjaga nan asri menjadikan pantai ini ramai dikunjungi oleh para wisatawan untuk bersantai bersama keluarga maupun berkumpul dengan teman.

Jejak Langkah pertamaku disambut oleh butiran-butiran pasir yang lembut dan terasa nyaman dikaki. Tubuhku pun langsung diterpa udara segar dari pinggiran pantai membuat rambutku tampak menari-nari menikmati terpaan semilir angin yang berhembus kerahku, udara tetap terasa sejuk meski saat ini pukul 11.00 Wib. Sebelum kami berlayar menuju pulau seberang dari pantai ringgung, makanan pun segera dikeluarkan dari dalam Bus yang sudah terparkir sejak beberapa menit yang lalu. Aku bersama teman-teman menikmati hidangan nasi kotak yang telah disediakan.

Beberapa menit setelah semua selesai makan dan beristirahat, Aku bersama teman-teman berlayar menuju pasir timbul dengan dua buah kapal spit/cukung yang membawaku dan teman-teman menuju pasir timbul. 1 kapal berharga Rp.130.000,- ditambah Rp. 5.000,-/orang sebagai tiket masuk di pasir timbul.

Sayang setiba kami di Pasir Timbul air sedang pasang, membuat keindahan pasir timbul menjadi berkurang. Disini Ada sedikit rahasia di pasir timbul ini meskipun air sedang pasang, kalian akan dapat melihat ratusan, mungkin ribuan ikan mulai dari ukuran kecil sampai dengan besar sedang menari-menari dibawah pondok-pondok yang terapung. Mengagumkan, yang teratas terdiri dari kumpulan ikan-ikan kecil, beranjak kebawah mulai berisi ikan-ikan ukuran sedang berwarna warni, beranjak kebawah lagi berkumpul ratusan ikan ukuran lebih besar saling kejar satu sama lain bermain diatas pasir dibawah laut. Semua tampak jelas dalam pandangan bola mata ini. Setelah menikmati eksotisnya bawah air laut di pasir timbul ini, Aku dan teman-teman memutuskan untuk pindah kepulau sebelah barat dari pasir timbul, disanalah acara inti berlasung.

Matarahi semakin condong kebarat yang memaksa kami untuk berlayar kembali menuju tepi pantai Sari Ringgung untuk membilas tubuh setelah bermain ria dengan air laut bersama kelas F. Setelah berganti pakian aku melangkah dengan perlahan menikmati detik-detik terakhir di pantai yang telah menjadi saksi berkumpulnya kembali kelas F setelah dua tahun tercerai berai oleh kebijakan Kampus.

Aku menghentikan langkahku tepat dibibir pantai, duduk menatap jauh kedalam lautan yang luas, semilir angin laut yang berhembus memberikan sedikit kedamaian di dalam hati. Tanganku mencoba membentuk sebuah huruf di detik-detik akhir langkahku di pantai Sari Ringgung ini. entah mengapa yang terbentuk adalah huruf “ F ” entah itu kebetulan atau sudah di takdirkan “ F “ untuk awal namaku dan “ F ” untuk orang-orang yang selama hampir empat tahun terakhir berada dalam kehidupanku.

Bagiku kelas F adalah sebuah keluarga yang secara diam-diam hadir dan merasuk dalam kehidupanku sejak beberapa tahun lalu, yang tanpa disadari kelas F telah menjadi bagian dari alur kehidupanku, memberikan begitu banyak warna dalam pekatnya hari-hari dalam dunia yang aku jalani. Apa pun yang terjadi pada kelas F saat ini, bagiku F selalu menghadirkan kisah sendiri dalam kehidupanku.

Pembuat Jejaklangkah pada episode ini adalah Fiktaj Praditiatama, Dwi Wahyudi, Dwi Lestari, M. Yugo Darmawan, Ayu Pratiwi, Ita Nurjanah, Anik Winarsih, Susi, Etika Isnaeni, Dwi Nurkholifa, Fitri Astuti, Citra Indah Wulan Dari, Husnul Khotimah, Eka Fitria Ningrum, Chamdini Putri, Sun Fatayati, Aslihatus Sania Firdaus, Riski Akmal, Yuda Anggara, Heriyanto, Sepupunya Ayu, dan yang terakhir adalah Aku sendiri Yaitu Feri Anggriawan.

Berikut Jejak Langkah Yang Terekam
Dalam Perjalanan Kelas F
Sari Ringgung Beach





















Share this:

ABOUTME

Blog Pembuat Jejak Langkah ini merupakan arena curahan dari penulis sebagai media yang digunakan untuk mendokumentasikan rekam jejak kehidupan, yang bisa dimanfaat untuk berbagi informasi sehingga memberi manfaat lebih bagi saya juga anda….

JOIN CONVERSATION

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar